Lompat ke isi

Pax Romana: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
TheKrakenz (bicara | kontrib)
Penambahan pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source
 
(16 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6: Baris 6:
[[File:Romeinse keizers Gordianus III antoninianus Antiochie 243-244.jpg|thumb|400px|Kepala dan ekor sekeping [[antoninianus]] keluaran [[Gordian III|Gordianus III]], dicetak di [[Antiokhia]] tahun 243-244 M, sisi ekor memuat inskripsi ''Pax Augusta'']]
[[File:Romeinse keizers Gordianus III antoninianus Antiochie 243-244.jpg|thumb|400px|Kepala dan ekor sekeping [[antoninianus]] keluaran [[Gordian III|Gordianus III]], dicetak di [[Antiokhia]] tahun 243-244 M, sisi ekor memuat inskripsi ''Pax Augusta'']]


'''Pax Romana''' (dalam [[bahasa Latin]] berarti "''Kedamaian Romawi''") adalah periode sekitar dua abad dalam sejarah [[Kekaisaran Romawi]] yang ditandai dengan stabilitas relatif dan ketertiban, yang dimulai pada masa pemerintahan [[Kaisar Augustus]] pada 27 SM dan berakhir sekitar tahun 180 M dengan kematian [[Marcus Aurelius|Kaisar Marcus Aurelius]]. Selama periode ini, kekaisaran mengalami perkembangan ekonomi, sosial, dan budaya yang pesat dengan sedikit gangguan perang atau pemberontakan besar di wilayahnya yang luas.
'''''Pax Romana''''' (frasa [[bahasa Latin|Latin]] yang secara harfiah berarti "Damai Romawi") adalah jangka waktu kurang lebih 200 tahun dalam [[sejarah Roma|sejarah bangsa Romawi]] yang [[Daftar periode waktu|dipandang sebagai zaman]] sekaligus [[masa keemasan|abad keemasan]] [[Kultus kekaisaran Romawi|imperialisme Romawi]] yang terus berkembang dan berkesinambungan, zaman yang relatif aman dan damai, zaman kukuhnya kemakmuran, zaman [[hegemoni kawasan|adikuasa]] dan [[sejarah kampanye militer Romawi|perluasan wilayah]], kendati [[Perang saudara Romawi|pemberontakan]] maupun [[daftar perang dan pertempuran bangsa Romawi|perang]] masih timbul sesekali, dan [[Perang Romawi-Persia|persaingan dengan Partia masih terus berlanjut]]. Secara tradisional, jangka waktu ini dianggap bermula ketika [[Augustus|Kaisar Agustus]], pengasas rezim [[principatus]], naik takhta pada tahun 27 SM, dan berakhir ketika [[Marcus Aurelius|Markus Aurelius]], yang terkemudian di antara "[[Lima Kaisar Budiman]]", mangkat pada tahun 180 M.<ref name=EncBrit>{{cite web |url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/447447/Pax-Romana |title=Pax Romana |publisher=Britannica Online Encyclopedia}}</ref> Karena diawali Kaisar Agustus dengan penuntasan [[Perang Akhir Republik Romawi|Perang Pamungkas Republik Romawi]], jangka waktu ini juga disebut '''''Pax Augusta'''''. Dalam rentang waktu selama kurang lebih dua abad inilah<ref>{{Cite book|last=Head|first=Tom|url=https://books.google.com/books?id=rlU3DwAAQBAJ&q=%22pax+romana%22+%22206+years%22&pg=PA85|title=World History 101: From Ancient Mesopotamia and the Viking Conquests to NATO and WikiLeaks, an Essential Primer on World History|date=2017-10-03|publisher=Simon and Schuster|isbn=978-1-5072-0454-2|language=en|page=85}}</ref> luas wilayah kedaulatan [[Kekaisaran Romawi]] mencapai puncaknya, demikian pula jumlah populasinya, yang meningkat hingga mencapai 70 juta jiwa.<ref name=ushistory/> Menurut sejarawan [[Cassius Dio|Dion Kasios]], rezim diktator [[Commodus|Kaisar Komodus]], disusul [[Tahun Lima Kaisar]] dan [[Krisis Abad Ketiga]], merupakan tonggak sejarah yang menandai terpuruknya "sebuah kerajaan emas menjadi kerajaan besi karatan".<ref>Dion Kasios [https://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/72*.html#36 72.36.4], edisi Loeb, terjemahan E. Cary</ref>


== Referensi ==
==Latar Belakang==
Setelah serangkaian perang saudara yang menandai akhir dari [[Republik Romawi]], [[Kaisar Augustus]], yang sebelumnya dikenal sebagai ''Octavianus'', mengambil kendali penuh atas [[Roma]]. Dengan mengalahkan [[Markus Antonius]] dan [[Kleopatra]] pada tahun 31 SM, [[Augustus]] memulai era baru pemerintahan yang penuh dengan kedamaian dan stabilitas politik. Melalui reformasi militer, administrasi, dan sosial, [[Augustus]] berhasil mengakhiri perseteruan internal dan menciptakan dasar bagi perdamaian jangka panjang di seluruh wilayah kekaisaran.
{{Reflist|30em}}

==Periode Pax Romana==
''Pax Romana'' berlangsung dari 27 SM hingga 180 M, mencakup masa pemerintahan [[Kaisar Augustus]] hingga Kaisar [[Marcus Aurelius]]. Periode ini sering kali dianggap sebagai zaman keemasan [[Kekaisaran Romawi]], di mana terjadi kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk seni, sastra, arsitektur, ekonomi, dan tata pemerintahan.

Selama ''Pax Romana'', kekuatan militer [[Roma]] memainkan peran kunci dalam menjaga kedamaian dan stabilitas di perbatasan kekaisaran. Meski ada beberapa perang di sepanjang perbatasan (seperti di [[Britania]] dan [[Mesopotamia]]), kekaisaran sebagian besar tidak terlibat dalam konflik berskala besar yang mengganggu kesejahteraan internal.

==Ciri-ciri Utama Pax Romana==
# '''Kedamaian dan Keamanan''': ''Pax Romana'' ditandai oleh stabilitas politik dan keamanan dalam negeri. [[Kaisar Augustus]] dan penerusnya menciptakan kondisi yang memungkinkan perdagangan dan pertanian berkembang pesat, dengan keamanan yang ditopang oleh [[legiun Romawi]] yang ditempatkan di wilayah perbatasan.
# '''Pemerintahan Terpusat''': Pemerintahan terpusat di [[Roma]] memberikan kontrol yang efisien atas wilayah kekaisaran yang sangat luas, yang mencakup [[Eropa]], [[Afrika Utara]], dan [[Asia Barat]]. [[Augustus]] menciptakan administrasi baru dengan menempatkan para gubernur yang bertanggung jawab langsung kepada kaisar, yang membantu mengurangi korupsi dan meningkatkan efisiensi pemerintahan.
# '''Pembangunan Infrastruktur''': [[Kekaisaran Romawi]] mengembangkan infrastruktur yang luas dan canggih selama periode ''Pax Romana'', termasuk jalan raya, jembatan, [[aqueduct]], dan fasilitas publik lainnya. Jalan-jalan yang dibangun menghubungkan seluruh wilayah kekaisaran, memfasilitasi perdagangan, pergerakan militer, dan komunikasi. Infrastruktur yang kuat ini membantu memperkuat kendali pusat atas daerah-daerah yang jauh dan mendorong perdagangan antar provinsi.
# '''Kemajuan Ekonomi''': Perdagangan berkembang dengan pesat selama ''Pax Romana''. Jaringan jalan yang baik dan kendali atas [[Laut Mediterania]], yang sering disebut "''Danau Romawi''", memfasilitasi perdagangan barang, termasuk gandum, anggur, [[minyak zaitun]], rempah-rempah, dan barang-barang mewah. Ekonomi menjadi lebih terintegrasi, dengan berbagai provinsi menyuplai produk mereka untuk konsumsi di seluruh kekaisaran.
# '''Perkembangan Budaya''': ''Pax Romana'' juga menjadi periode perkembangan budaya yang signifikan. Seni, arsitektur, dan literatur berkembang pesat. [[Kaisar Augustus]] mendukung penulisan sejarah, puisi, dan karya sastra lainnya, seperti yang dilakukan oleh penyair [[Vergilius]], [[Ovidius]], dan [[Horatius]]. Bangunan-bangunan publik megah seperti forum, kuil, dan [[amfiteater]] dibangun di seluruh kekaisaran.
# '''Hukum Romawi''': Selama ''Pax Romana'', sistem [[hukum Romawi]] diperluas dan diperkuat. [[Hukum Romawi]], yang menjadi dasar hukum di banyak negara modern, diterapkan secara lebih seragam di seluruh kekaisaran, memberikan keadilan bagi warga dan meningkatkan stabilitas.

==Akhir dari Pax Romana==
''Pax Romana'' berakhir dengan kematian Kaisar [[Marcus Aurelius]] pada tahun 180 M, yang menandai dimulainya periode yang lebih tidak stabil dan penuh konflik. Penerus [[Marcus Aurelius]], [[Commodus]], gagal mempertahankan stabilitas politik, yang menyebabkan kekacauan dalam negeri dan penurunan kualitas pemerintahan. Setelah kematiannya, [[Kekaisaran Romawi]] memasuki periode yang dikenal sebagai [[Krisis Abad Ketiga]], yang ditandai dengan perang saudara, ancaman invasi dari luar, dan kesulitan ekonomi.

==Referensi==
{{Reflist}}
* Syme, Ronald. ''The Roman Revolution''. Oxford University Press, 1939.
* Wells, Colin. ''The Roman Empire''. Harvard University Press, 1995.
* Southern, Pat. ''The Roman Empire from Severus to Constantine''. Routledge, 200

==Lihat Pula==
* [[Kekaisaran Romawi]]
* [[Agustus]]
* [[Marcus Aurelius]]
* [[Krisis Abad Ketiga]]
* [[Republik Romawi]]


{{Topik Romawi kuno}}
{{Topik Romawi kuno}}

Revisi terkini sejak 16 Oktober 2024 04.58


Wilayah kedaulatan Kekaisaran Romawi pada masa pemerintahan Agustus. Area kuning adalah wilayah Republik Romawi pada tahun 31 SM, area kuning adalah wilayah yang didaulat sedikit demi sedikit pada masa pemerintahan Agustus, sementara area jambon adalah wilayah negara-negara gundal.
Kepala dan ekor sekeping antoninianus keluaran Gordianus III, dicetak di Antiokhia tahun 243-244 M, sisi ekor memuat inskripsi Pax Augusta

Pax Romana (dalam bahasa Latin berarti "Kedamaian Romawi") adalah periode sekitar dua abad dalam sejarah Kekaisaran Romawi yang ditandai dengan stabilitas relatif dan ketertiban, yang dimulai pada masa pemerintahan Kaisar Augustus pada 27 SM dan berakhir sekitar tahun 180 M dengan kematian Kaisar Marcus Aurelius. Selama periode ini, kekaisaran mengalami perkembangan ekonomi, sosial, dan budaya yang pesat dengan sedikit gangguan perang atau pemberontakan besar di wilayahnya yang luas.

Latar Belakang

[sunting | sunting sumber]

Setelah serangkaian perang saudara yang menandai akhir dari Republik Romawi, Kaisar Augustus, yang sebelumnya dikenal sebagai Octavianus, mengambil kendali penuh atas Roma. Dengan mengalahkan Markus Antonius dan Kleopatra pada tahun 31 SM, Augustus memulai era baru pemerintahan yang penuh dengan kedamaian dan stabilitas politik. Melalui reformasi militer, administrasi, dan sosial, Augustus berhasil mengakhiri perseteruan internal dan menciptakan dasar bagi perdamaian jangka panjang di seluruh wilayah kekaisaran.

Periode Pax Romana

[sunting | sunting sumber]

Pax Romana berlangsung dari 27 SM hingga 180 M, mencakup masa pemerintahan Kaisar Augustus hingga Kaisar Marcus Aurelius. Periode ini sering kali dianggap sebagai zaman keemasan Kekaisaran Romawi, di mana terjadi kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk seni, sastra, arsitektur, ekonomi, dan tata pemerintahan.

Selama Pax Romana, kekuatan militer Roma memainkan peran kunci dalam menjaga kedamaian dan stabilitas di perbatasan kekaisaran. Meski ada beberapa perang di sepanjang perbatasan (seperti di Britania dan Mesopotamia), kekaisaran sebagian besar tidak terlibat dalam konflik berskala besar yang mengganggu kesejahteraan internal.

Ciri-ciri Utama Pax Romana

[sunting | sunting sumber]
  1. Kedamaian dan Keamanan: Pax Romana ditandai oleh stabilitas politik dan keamanan dalam negeri. Kaisar Augustus dan penerusnya menciptakan kondisi yang memungkinkan perdagangan dan pertanian berkembang pesat, dengan keamanan yang ditopang oleh legiun Romawi yang ditempatkan di wilayah perbatasan.
  2. Pemerintahan Terpusat: Pemerintahan terpusat di Roma memberikan kontrol yang efisien atas wilayah kekaisaran yang sangat luas, yang mencakup Eropa, Afrika Utara, dan Asia Barat. Augustus menciptakan administrasi baru dengan menempatkan para gubernur yang bertanggung jawab langsung kepada kaisar, yang membantu mengurangi korupsi dan meningkatkan efisiensi pemerintahan.
  3. Pembangunan Infrastruktur: Kekaisaran Romawi mengembangkan infrastruktur yang luas dan canggih selama periode Pax Romana, termasuk jalan raya, jembatan, aqueduct, dan fasilitas publik lainnya. Jalan-jalan yang dibangun menghubungkan seluruh wilayah kekaisaran, memfasilitasi perdagangan, pergerakan militer, dan komunikasi. Infrastruktur yang kuat ini membantu memperkuat kendali pusat atas daerah-daerah yang jauh dan mendorong perdagangan antar provinsi.
  4. Kemajuan Ekonomi: Perdagangan berkembang dengan pesat selama Pax Romana. Jaringan jalan yang baik dan kendali atas Laut Mediterania, yang sering disebut "Danau Romawi", memfasilitasi perdagangan barang, termasuk gandum, anggur, minyak zaitun, rempah-rempah, dan barang-barang mewah. Ekonomi menjadi lebih terintegrasi, dengan berbagai provinsi menyuplai produk mereka untuk konsumsi di seluruh kekaisaran.
  5. Perkembangan Budaya: Pax Romana juga menjadi periode perkembangan budaya yang signifikan. Seni, arsitektur, dan literatur berkembang pesat. Kaisar Augustus mendukung penulisan sejarah, puisi, dan karya sastra lainnya, seperti yang dilakukan oleh penyair Vergilius, Ovidius, dan Horatius. Bangunan-bangunan publik megah seperti forum, kuil, dan amfiteater dibangun di seluruh kekaisaran.
  6. Hukum Romawi: Selama Pax Romana, sistem hukum Romawi diperluas dan diperkuat. Hukum Romawi, yang menjadi dasar hukum di banyak negara modern, diterapkan secara lebih seragam di seluruh kekaisaran, memberikan keadilan bagi warga dan meningkatkan stabilitas.

Akhir dari Pax Romana

[sunting | sunting sumber]

Pax Romana berakhir dengan kematian Kaisar Marcus Aurelius pada tahun 180 M, yang menandai dimulainya periode yang lebih tidak stabil dan penuh konflik. Penerus Marcus Aurelius, Commodus, gagal mempertahankan stabilitas politik, yang menyebabkan kekacauan dalam negeri dan penurunan kualitas pemerintahan. Setelah kematiannya, Kekaisaran Romawi memasuki periode yang dikenal sebagai Krisis Abad Ketiga, yang ditandai dengan perang saudara, ancaman invasi dari luar, dan kesulitan ekonomi.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • Syme, Ronald. The Roman Revolution. Oxford University Press, 1939.
  • Wells, Colin. The Roman Empire. Harvard University Press, 1995.
  • Southern, Pat. The Roman Empire from Severus to Constantine. Routledge, 200

Lihat Pula

[sunting | sunting sumber]