Lompat ke isi

Yakobus 4

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Yakobus 4
Surat Yakobus 3:13-4:4 yang tertulis pada sisi recto naskah Papirus 100, yang dibuat sekitar abad ke-3 M.
KitabSurat Yakobus
KategoriSurat-surat Am
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
20
pasal 3
pasal 5

Yakobus 4 (disingkat Yak 4) adalah bagian dari Surat Yakobus dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Digubah oleh Yakobus, saudara seibu Yesus Kristus.[3]

Teks

  • Surat aslinya diyakini ditulis dalam bahasa Yunani.
  • Salah satu naskah kuno tertua yang memuat bagian pasal ini adalah Papirus 100 (diperkirakan dibuat sekitar abad ke-3 M).
  • Pasal ini dibagi atas 17 ayat.
  • Berisi nasihat untuk tidak memuaskan hawa nafsu, tidak memfitnah maupun tidak melupakan Tuhan dalam perencanaan.

Struktur

Pembagian isi pasal:

Ayat 1

Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?[4]

Sumber utama dari sengketa dan pertengkaran di dalam gereja berpusat pada keinginan untuk dihormati, diakui, memperoleh kuasa, kesenangan, uang, dan keunggulan. Pemuasan keinginan yang mementingkan diri menjadi lebih penting daripada kebenaran dan kehendak Allah (bandingkan Markus 4:19; Lukas 8:14; Galatia 5:16–20). Apabila hal ini terjadi, muncullah pertikaian yang saling mementingkan diri di dalam persekutuan. Mereka yang bertanggung jawab atas terjadinya hal-hal ini menunjukkan bahwa mereka tanpa Roh dan di luar kerajaan Allah (Galatia 5:19–21; Yudas 1:16–19).[5]

Ayat 15

Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."[6]

Ketika membuat rencana dan tujuan untuk masa depan, orang percaya harus selalu mempertimbangkan Allah dan kehendak-Nya. Kita jangan bertindak seperti orang kaya yang bodoh itu (Lukas 12:16-21); sebaliknya kita harus mengakui bahwa kebahagiaan yang sejati dan kehidupan yang bermanfaat sepenuhnya tergantung kepada Allah. Prinsip hidup yang harus kita anut ialah, "Jika Tuhan menghendakinya". Apabila kita sungguh-sungguh berdoa, "Kehendak-Mu jadilah" (Matius 26:42), maka kita mempunyai kepastian bahwa hidup kita saat ini dan kelak ada di bawah perlindungan Allah, Bapa sorgawi kita (bandingkan Kisah Para Rasul 18:21; 1 Korintus 4:19; 16:7; Ibrani 6:3).[5]

Referensi

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
  3. ^ Yakobus 1:1
  4. ^ Yakobus 4:1
  5. ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  6. ^ Yakobus 4:15

Lihat pula

Pranala luar