Lompat ke isi

Airbus A320

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Airbus A321)
Airbus A320


Airbus A320 milik maskapai Batik Air, di Bandara Halim Perdanakusuma

A300 · A310 · A320 · A330 · A340 · A350 · A380 · A400M

TipePesawat jet berbadan sempit
Terbang perdana22 Februari 1987 Dengan Air France
Diperkenalkan28 Maret 1988
StatusAktif produksi
Pengguna utamaAir France
Pengguna lainAir Asia
EasyJet
China Southern Airlines
China Eastern Airlines
Citilink
American Airlines
Tahun produksi1988-sekarang
Jumlah produksi9,380 unit (31 Januari 2020) [1]
Harga satuanA318: US$77,4 juta (2018)
A319: $92.3 juta (2018)
A320: $101,0 juta (2018)
A321: $118,3 juta (2018)[2]
VarianAirbus A320neo
Airbus A319, A320 dan A321 milik Lufthansa

Airbus A320 adalah pesawat penumpang komersial jarak dekat sampai menengah yang diproduksi oleh Airbus. A320 merupakan pesawat penumpang pertama dengan sebuah sistem kendali fly-by-wire digital, di mana pilot mengendalikan penerbangan melalui penggunaan sinyal elektronik dan bukan secara mekanik dengan hendel dan sistem hidraulis. Kelompok pesawat A320 (yang termasuk A318, A319, A320, dan A321, serta pesawat jet bisnis ACJ) adalah satu-satunya kelompok pesawat berbadan sempit (narrow-body) yang diproduksi Airbus.

Pada 31 Januari 2011, total 4552 unit pesawat Airbus A320 family telah dikirim, di mana 4467 masih aktif dalam penerbangan. Sebagai tambahan, masih terdapat 2404 pesawat yang masih dalam pesanan pasti. Berdasarkan informasi Airbus, pesawat ini menjadi pesawat penumpang jet komersial yang paling cepat terjual berdasarkan catatan tahun 2005 hingga 2007, dan menjadi penjualan terbaik pesawat generasi tunggal.[3][4][5] Di Indonesia, maskapai yang mengoperasikan keluarga A320 antara lain Indonesia AirAsia, Citilink, Pelita Air, TransNusa, dan Lion Group (oleh Batik Air dan Super Air Jet)).

Pengembangan

[sunting | sunting sumber]

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]

Sebuah pesawat berbadan sempit buatan Airbus yang memiliki ukuran sama dengan Boeing 727 dapat menawarkan teknologi lebih maju, meningkatkan keekonomisan operasi dan kapasitas penumpang beragam. Teknologi digital yang dimiliki oleh A320 menjadi lompatan teknologi sebanyak dua generasi dibandingkan 727 yang masih analog dan satu generasi di depan Boeing 737 seri -300/-400/-500. A320 ditargetkan menjadi pengganti armada global dari 727 dan varian awal dari 737.

S7 Airlines A319 di Bandar Udara Internasional Domodedovo
Finnair A320-200 kedua sesaat setelah lepas landas

A320 adalah evolusi dari studi JET (bahasa Inggris: Joint European Transport/Transporter Terpadu Eropa) yang dimulai Juni 1977[6] dan berbasis di situs milik BAe (sebelumnya Hawker Siddeley) di Weybridge, Surrey, U.K.. Tim Hawker Siddeley sebelumnya memproduksi sebuah rancangan yang disebut HS.134 "Airbus" tahun 1965, sebuah evolusi dari HS.121 (sebelumnya DH.121) Trident,[7] yang telah berbagi banyak rancangan terakhir studi JET3. Nama "Airbus" pada saat itu hanya sebagai nama yang diberikan untuk kepentingan BEA, daripada program internasional berikutnya.

Bersama dengan BAe (yang pada saat itu bukan merupakan bagian dari Airbus) adalah MBB, Fokker-VFW dan Aérospatiale. Rancangan dari studi JET yang dikembangkan adalah JET2 (163 penumpang), yang kemudian menjadi Airbus seri S.A1/2/3, sebelum memberikan nama A320 pada saat peluncurannya tahun 1984.

Setelah penungkatan harga minyak pada dekade 1970an, Airbus berusaha mengurangi biaya bahan bakar perjalanan dari A320. Pada akhirnya, Airbus menggabungkan inovasi ternologi maju termasuk sistem kontrol penerbangan fly-by-wire, material struktur utama dari bahan komposit, kontrol pusat gravitasi dengan bahan bakar, Sistem informasi penerbangan digital, dan kokpit konfigurasi dua orang. Hasil akhirnya adalah A320 menggunakan bahan bakar 50% lebih sedikit daripada 727. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Stockholm Environmental Institute, A320 membakar 11,608 kilogram bahan bakar jet dalam penerbangan antara Los Angeles dan New York City, yang berkisar 77.4 kilogram per penumpang dalam sebuah A320 dengan 150 kursi.[8]

Bernard Ziegler adalah inisiator dari pesawat ini dan secara revolusioner membuat pesawat dengan kontrol penerbangan fly-by-wire dengan tongkat pengendali samping dan kokpit digital penuh. Dia sukses menyakinkan otoritas penerbangan akan keberhasilan konsep tersebut.

Sayap belakang dari A320. Bagian dari A320 yang dibuat di beberapa negara Eropa.

Airbus membutuhkan sekitar delapan bulan untuk membangun sebuah pesawat A320.[9] Komponen dari beberapa berbagai perusahaan Airbus ditransportasikan ke tempat perakitan terakhir di Hamburg Finkenwerder untuk A318/A319/A321[10] dan menuju Toulouse Blagnac untuk A320. Hampir semua komponen ditransportasikan menggunakan transporter besar Airbus' A300-600ST 'Beluga'.

Airbus A320 yang dijual ke China akan dikirim antara tahun 2009 dan 2012 dan akan dirakit di Republik Rakyat China, tepatnya di Tianjin.[11][12] Airbus berencana untuk memindahkan aktivitas pusat perakitan A320 Toulouse A320 menuju Hamburg untuk pesawat jarak pendek generasi berikutnya sebagai8 rencana organisasi kekuatan yang dimulai di bawah kepemimpinan mantan CEO Christian Streiff.[13]

Bagian bawah dari Iberia A320 saat lepas landas

Kecepatan produksi A320 family pada tahun 2008 adalah sedikit lebih dari 32 pesawat tiap bulan. Pada bulan Maret 2010, Airbus mengumumkan untuk meningkatkan kecepatan produksi hingga 36 tiap bulan, dan menyarankan peningkatan berikutnya sebesar 38.[14] Pada bulan Agustus 2010, Airbus mengumumkan akan meningkatkan produksi pesawat A320, hingga mencapai 40 pesawat tiap bulan pada tahun 2012.[15]

Rancangan

[sunting | sunting sumber]

Airbus A320 family merupakan pesawat bersayap tunggal dengan sayap jenis low-wing dengan model ekor konvensional menggunakan sebuah ekor tunggal dan rudder. Mereka memiliki tiga set roda pendarat yang dapat dilipat dan ditenagai oleh dua mesin turbofan yang terpasang di sayap.

Dibandingkan dengan pesawat penumpang komersial lainnya yang meiliki kelas sama, A320 memiliki kabin satu lantai yang lebih lebar dengan diameter luar 1.555 inci (39,5 m), dibandingkan dengan 148 inci (3,8 m) pada Boeing 737 dan 1.316 inci (33,4 m) pada Boeing 717, dan memiliki ruang bagasi atas yang lebih besar, bersama dengan teknologi fly-by-wire. Sebagai tambahan, pesawat ini memiliki sebuah ruang kargo yang dilengkapi dengan pintu besar untuk membantu proses bongkar muat kargo yang cukup besar.

A320 memiliki sebuah ECAM (Electronic Centralised Aircraft Monitor/Monitor Pesawat Elektronik Terpusat) yang memberikan informasi kepada awak pesawat mengenai semua sistem di dalam pesawat. Dengan pengecualian versi paling awal dari A320, sebagian besar sistem dapat ditingkatkan ke dalam standard avionik paling akhir, membuat pesawat tetap berkembang meski telah beroperasi selama dua dekade.

Kokpit dilengkapi dengan Sistem Informasi Penerbangan Elektronik dengan batang pengendali samping. Pada saat pengenalan pesawat, tingkah laku dari sistem fly-by-wire (dilengkapi dengan pelindung kerusakan struktur pesawat penuh) merupakan pengalaman baru bagi banyak pilot.

Tiga pemasok menyediakan mesin turbofan untuk seri A320: CFM International dengan CFM56, International Aero Engines, menyediakan V2500 dan Pratt & Whitney memberikan mesin PW6000 yang hanya tersedia untuk varian.

Teknologi

[sunting | sunting sumber]
Airbus A320 family adalah pesawat pertama yang mengaplikasikan sistem kokpit digital dan fly-by-wire digital dalam pesawat sipil.
Sayap kiri A319 saat mendarat. S7 Airlines, Moscow-Pavlodar.

Teknologi yang digunakan dalam A320 meliputi:

  • Sistem kontrol penerbangan fly-by-wire digital penuhdalam pesawat sipil.
  • Kokpit digital penuh, bukan sistem hibrid seperti ditemukan di pesawat A310, Boeing 757 dan Boeing 767.
  • Pesawat berbadan sempit pertama yang menggunakan material komposit untuk struktur pesawat dalam jumlah signifikan.
  • Konsep Monitoring Pesawat Elektronik Terpusat (ECAM), yang juga digunakan di semua pesawat Airbus yang diproduksi setelah A320. Sistem ini secara konstan memberikan informasi mengenai mesin pesawat, bersama juga dengan sistem kunci lain seperti kontrol penerbangan, tekanan dan hodrolik, kepada pilot melalui dua layar LCD di tengah panel pengendali. ECAM juga menyediakan peringatan otomatis terhadap kerusakan sistem dan memnperlihatkan daftar elektronik untuk membantu mengatasi kerusakan tersebut.
  • Airbus yang lebih baru [per kapan?] menggunakan unit LCD (liquid crystal display) dalam panel kontrol di pesawat A318, A319, A320, dan A321 daripada menggunakan layar CRT (cathode ray tube). Layar ini juga termasuk layar utama dan horizon buatan cadangan, yang sebelumnya merupakan layar analog. LCD memiliki berat lebih ringan dan menghasilkan panas lebih kecil daripada layar CRT; perubahan ini mengurangi berat pesawat sekitar 50 kilogram.
  • Pesawat A320 versi awal menggunakan Intel 80186 dan Motorola 68010,[16] dalam komputer (CPU) keluarga Intel 80286 buatan 1988. Komputer manajemen penerbangan menggunakan enam CPU, menggunakan tiga sistem logika, dengan memori sistem 2.5MBytes.[17]
  • Layar tampilan digital juga tersediia.[18]

A320 family masih terus dikembangkan,[19] dalam program A320 Enhanced dan NSR, untuk pesawat jarak pendek terbaru sebagai pengganti dalam masa depan.

Layanan operasional

[sunting | sunting sumber]

Joint Aviation Authorities (JAA) mengeluarkan sertifikat tipe untuk A320 pada 26 Februari 1988. Setelah memasuki pasar pada Maret 1988 dengan Air France dan Qantas maskapai penerbangan domestik Australia, Ansett, Airbus mengembangkan A320 family secara cepat, meluncurkan A321 185 kursi pada tahun 1989 (pengiriman pertama tahun 1994), A319 124 kursi tahun 1993 (pengiriman pertama tahun 1996), dan A318 107 kursi tahun 1999 (pengiriman pertama tahun 2003).[20]

Kompetisi

[sunting | sunting sumber]
Kabin Easyjet Airbus A319 dalam penerbangan. (2010).
BMI Airbus A319-100 mendarat di Bandar Udara London Heathrow, Inggris.

A320 family dikembangkan untuk bersaing dengan Boeing 737 Classics (-300/-400/-500) dan McDonnell Douglas seri MD-80/90, dan sejak saat itu menghadapi tantangan dari Boeing 737 Next Generation (-600/-700/-800/-900) dan Boeing 717 selama dua dekade pelayanannya. Pada tahun 2010, bersama dengan Boeing 737, A320 family menghadapi kompetisi dari Embraer E-195 (terhadap A318), dan CSeries yang dikembangkan oleh Bombardier[21] terhadap A318/A319. Airbus telah mengirimkan 4425 pesawat A320 sejak sertifikasi/pengiriman pertama pada awal 1988, dengan 2288 yang lain masih dalam pesanan (pada 30 September 2010).[22] Sebagai bandingan, Boeing telah mengirimkan 6543 737 sejak akhir tahun 1967, dengan 5037 di antaranya dikirimkan sejak Maret 1988, dengan 2127 lainnya dalam pesanan pasti (pada 30 September 2010).[23] Berdasarkan gambaran tersebut sejak 1988 ketika pesawat pertama mereka memasuki persaingan pasar, Airbus rata-rata mengirimkan 196 pesawat A320 per tahun, sedangkan rata-rata Boeing mengirimkan 223 Boeing 737 tiap tahun.

Airbus A320-214 milik Citilink difoto di Balikpapan.

A320 telah dikembangkan menjadi keluarga pesawat yang memiliki desain yang sama namun sedikit lebih kecil (A319), jauh lebih kecil (A318), dan sedikit lebih besar (A321). Kapasitas penumpang berkisar mulai 100 hingga 220. Mereka bersaing dengan Boeing 737, 757-200, dan 717. Semuanya memiliki rating pilot yang sama. Sekarang semua varian tersedia sebagai jet korporat. US Airways adalah operator maskapai terbesar pengguna A320 family odi Amerika Utara dengan 214 pesawat pada akhir tahun 2009.[24][25]

Secara teknik, nama "A320" hanya tertuju pada pesawat ukuran menengah versi awal, namun secara tidak resmi digunakan untuk menunjukkan semua anggota A318/A319/A320/A321 family. Semua varian dapat memenuhi persyaratan sertifikat ETOPS (bahasa Inggris: Extended-range Twin-engine Operational Performance Standards/Standard Performa Operasional Jarak Tambahan Pesawat Bermesin Ganda).

Wizzair A320-200 lepas landas dari Bandar Udara London Luton.

Seri A320 memiliki dua varian, A320-100 dan A320-200. hanya 21 A320-100 yang pernah diproduksi; pesawat ini, yeng pertama dibangun, dikirimkan hanya kepada Air Inter (sebuah maskapai yang kemudian dibeli oleh Air France) dan British Airways (sebagai hasil dari pesanan dari British Caledonian Airways yang dilakukan sesaat sebelum dibeli oleh British Airways). A320-200 dilengkapi dengan sayap wingtip dan memiliki kapasitas bahan bakar lebih besar dari A320-100 untuk peningkatan jarak tempuh; sedangkan perbedaan yang lain cukup kecil. Lima dari pesawat A320-100 terakhir, yang dioperasikan oleh British Airways, dihentikan operasinya pada akhir tahun 2007. A320-100 terakhir, yang dioperasikan oleh Air France pensiun pada tahun 2010. Jarak tempuh umum dengan kapasitas 150 penumpang untuk A320-200 adalah sekitar 2.900 mil laut (5.400 km). Pesawsat ini ditenagai oleh dua mesin CFMI CFM56-5 atau IAE V2500 dengan daya dorong sebesar 113 kN hingga 120 kN. Pesaing langsung dari Boeing adalah 737-800.

Airbus A319 milik Batavia Air. Airbus A320 family telah menjadi bagian dari banyak maskapai penerbangan bertarif rendah, secara langsung menggantikan Boeing 737.

A319 adalah versi yang lebih pendek dengan perubahan minimum dari A320. Dengan kapasitas bahan bakar yang mirip dengan A320-200, dan penumpang yang lebih sedikit, jarak tempuh dengan 124 penumpang dalam konfigurasi dua kelas meningkat hingga 3.600 mil laut (6.700 km), yang terjauh di kelasnya. A319 adalah salah satu varian paling populer dari A320 family. Tahun 2003 EasyJet menerima pengiriman A319 dengan ruang berjalan lebih sempit (karena EasyJet tidak memberikan makanan pada beberapa penerbangan jarak pendeknya) dan 156 kursi dalam konfigurasi kelas tunggal. Untuk menyesuiakan dengan regulasi evakuasi, tambahan pintu keluar diberikan di atas sayap. Easyjet kemudian menjadi pengguna terbesar dari A319.

Menurut The New York Times[26] A319 diperkenalkan sebagi permintaan dari Steven Udvar-Hazy.

Dengan peningkatan harga bahan bakar secara drastis, Northwest Airlines mengganti pesawat McDonnell Douglas DC-9 yang telah beroperasi selama beberapa dekade dengan A319, karena pesawat ini 27% lebih hemat bahan bakar dibandingkan dengan DC-9.[27]

Pesanan terbesar dilakukan easyJet sebesar 120 A319 ditambahn 120 opsi merupakan salah satu pesanan pesawat terbesar pada masa kini, hanya disaingi oleh pesanan pesaingnya Ryanair untuk pesawat Boeing 737.

Pesawat ini ditenagai dengan mesin yang sama dengan A320. Sertifikasi JAA dan masuk pelayanan, dengan Swissair, dilakukan pada April 1996.

Interior Airbus A319CJ milik Vijay Mallya.

Pesawat ini adalah versi jet korporat dari A319. Pesawat ini dilengkapi dengan tangki bahan bakar tambahan yang dapat dilepas yang dipasang di ruang kargo, dan dengan ketinggian operasi hingga 41.000 kaki (12.000 m). Jarak tempuh dengan muatan 8 penumpang dan empat tangki bahan bakar standard adalah sejauh 6.000 mil laut (11.100 km).[28][29] Saat dijual kembali pesawat ini dapat diubah menjadi A319 standard dengan melepas tangki bahan bakar tambahan dan tampilan kabin korporat, sehingga meningkatkan harga jual kembali. Pesawt ini juga dikenal sebagai ACJ, atau Airbus Corporate Jet. Diproduksi oleh Airbus Executive and Private Aviation, yang merupakan bagian dari Airbus S.A.S., sebuah perusahaan EADS.

Kapasitas penumpang dapat mencapai 39 orang namun dapat diubah sesuai pesanan pelanggan. DC Aviation dan Reliance Industries merupakan beberapa penggunanya. A319CJ bersaing dengan pesawat jet korporat lainnya seperti Gulfstream V, Boeing 737-700 berbasis Boeing Business Jet (BBJ), dan Bombardier Global Express. Pesawat ini ditenagai mesin yang sama dengan A320.

Mesin CFM56-5B di easyJet A319
Pintu darurat Airbus A321.
Royal Jordanian Airbus A321-200
Airbus A318, dalam corak korporat Airbus di Pameran Dirgantara FIDAE 2006 di Bandar Udara Internasional Santiago.

A319CJ digunakan oleh Escadron de transport, d'entraînement et de calibrage yang menjadi alat transportasi bagi pemerintah Prancis dan juga oleh Flugbereitschaft dari Luftwaffe untuk transportasi pemerintah Jerman. ACJ menjadi pesawat presidensial dan pesawat resmi bagi pemerintah Armenia,[30] Azerbaijan, Brasil, Republik Ceko, Prancis, Jerman, Italia, Malaysia, Thailand, Turki, Ukraina dan Venezuela.

A319LR adalah A319 standard yang dilengkapi beberapa fitur dan tambahan tangki bahan bakar seperti A319CJ. Airbus menawarkan versi tampilan maskapai standard, meskipun beberapa operator mengoperasikannya dalam kelas bisnis penuh dengan 48 kursi, secara khusus dirancang untuk kelas bismnis eksekutif dalam rute antar benua. A319LR, dibandingkan dengan A319CJ, memiliki empat tangki bahan bakar tambahan yang sama, namun dapat ditambah hingga enam. Jarak tempuh dari A319-115LR dengan empat tangki adalah 5.600 nmi (10.400 km; 6.400 mi).[31] Pesawat ini memiliki sertifikasi ETOPS selama 180 menit,[32] yang memungkinkannya menempuh rute Atlantik dan Pasifik. Disertifikasi oleh Eropa (EASA) dan Amerika (FAA), A319LR dan ACJ adalah satu-satunya jet bisnis yang dijinkan melakukan transportasi umum di kedua sisi Atlantik.[33]

Australian Antarctic Division menggunakan sebuah A319-115LR dengan enam tangki tambahan untuk jarak tempuh 7.500 mi (12.100 km). Pesawat ini dioperasikan dengan nama mereka oleh Skytraders untuk menyediakan jaringan antar benua dari Hobart (Tasmania) menuju Landasan Pacu Es Biru Wilkins sekitar 70 km dari stasiun penelitian mereka di Casey di benua Antarktika. Setiap penerbangan dapat membawa 40 penumpang bersama dengan 6,5 ton kargo.[34][35]

Lufthansa, Swiss International dan Air France menawarkan layanan kelas bisnis premium antara Eropa dan AS menggunakan A319LR yang dioperasikan oleh perusahaan Prancis Aero Services Executive dan perusahaan Swiss PrivatAir. Namun, Qatar Airways mengisi A319LR dengan tempat duduk standars berjumlah 110 kursi. Air France mengoperasikan A319LR dalam tampilan 2 kelas yang telah dikurangi kepadatannya dan diterbangkan menuju Timur Tengah dan Asia Tengah.

Kabin Kelas Ekonomi EasyJet Airbus A321.

A321 adalah perpanjangan dari A320. Program A321 diluncurkan pada bulan November 1989 dan pesawat pengembangan pertama terbang perdana pada 11 Maret 1993. Sertifikasi Eropa diberikan pada bulan Desember tahun yang sama.

Dibandingkan dengan A320, perubahan terbesar dari A321 adalah lambung yang diperpanjang, dengan tambahan lambung depan dan belakang total sepanjang 6,93 m (22 ft 9in) (tambahan lanbung di depan sayap sepanjang 4,27 m/14 ft, tambahan di belakang sayap sepanjang 2,67 m/8 ft 9in).

Perubahan lain termasuk penguatan bagian bawah pesawat untuk mengatasi berat yang lebih besar, mesin yang lebih kuat, dan sistem bahan bakr yang lebih sederhana dan baik, serta ban yang lebih besar untuk pengereman yang lebih baik. Perubahan sedikit di bagian flap sayap dan modifikasi kontrol penerbangan yang memungkinkan karakteristik penanganan A321 mendekati karakterisitik A320. A321 memiliki dek penerbangan yang mirip dengan A319 dan A320, dan berbagi tipe rating yang sama dengan kedua pesawat di atas.

A321-100 standard memiliki penurunan jarak tempuh dibandingkan dengan A320 karena tangki bahan bakr tambahan tidak ada dalam rancangan awal untuk mengatasi penambahan berat. untuk mengatasinya Airbus meluncurkan pesawat dengan jarak tempuh lebih jauh, lebih berat yang bernama A321-200 pada tahun 1995 yang memiliki jarak tempuh penumpang penuh dalam sejauh penerbangan lintas benua Amerika Serikat. Hal ini diperoleh karena mesin dengan tenaga lebih besar (V2533-A5 atau CFM56-5B3), penguatan struktur minor, dan peningkatan kapasitas kapasitas bahan bahan bakar dengan penambahan satu, dan opsi tambahan satu lagi dengan kapasitas masing-masing 2.900 liter di bagian tengah pesawat.

A321-200 terbang perdana dari fasilitas Daimler Benz (kemudian DaimlerChrysler, sekarang Daimler AG) Aerospace pada Desember 1996. Di Indonesia, pesawat A321-200 hanya dioperasikan oleh maskapai Batavia Air yang hanya mengoperasikan satu unit.

A318, juga dikenal sebagai "Mini-Airbus" atau "baby bus", adalah anggota terkecil dari A320 family,dan Airbus terkecil dari semua model. Pesawat ini berasal dari Program kerjasama antara AVIC dan Airbus Industrie Asia bernama AE31X.[36][37] Saat pengembangan, namanya kemudian menjadi "A319M5," yang menggambarkan sejarahnya sebagai turunan langsung dari A319. "M5" menggambarkan "pengurangan lima lempengan lambung (Minus five)." Pesawat ini enam meter lebih pendek dan empat ton lebih ringan dibandingkan dengan A320. Sebagai kompensasi dari pengurangan momen lengan pesawat ini memiliki ekor vertikan lebih besar, membuatnya 80 centimeter lebih tinggi daripada varian A320 lainnya. Pilot yang dilatih pada varian lain dapat menerbangkan A318 tanpa sertifikasi tambahan, karena pesawat ini memiliki rating tipe yang sama dengan pesawat saudaranya.

A318 memiliki kapasitas penumpang 107 orang dalam konfigurasi dua kelas. Pesawat ini ditujukan untuk menggantikan model Boeing 737 awal dan Douglas DC-9, selain itu juga merupakan rival dari 737-600. Boeing juga menawarkan pesawat 717 mereka sebagai pesaing, meskipun pesawat ini umumnya cocok untuk rute regional dan tidak memiliki kapabilitas jarak yang lebih jauh seperti A318.

A318 tersedia dalam berbagai berat maksimum lepas landas (MTOW) yang berkisar dari model awal 59 ton, 2.750 km (1.500 mil laut) hingga versi 68 ton, 6.000 km (3.240 mil laut). MTOW yang lebih rendah memungkinkannya beroperasi untuk rute regional secara ekonomis yang mengorbankan jarak tempuh dan MTOW yang lebih besar memungkinkannya menjadi pengganti untuk rute yang diterbangi anggota dari A320 family lainnya. Berat yang lebih ringan dari A318 memberinya jarak tempuh operasi 10% lebih besar daripada A320, memungkinkannya mengoperasikan beberapa rute yang tidak bisa dilayani A320 seperti: London-New York, Perth-Auckland dan Singapura-Tokyo. Namun, kegunaan utamanya dalam maskapai penerbangan adalah dalam penerbangan jarak pendek dengan densitas rendah antara beberapa kota sedang.

Selama proses perancangan, A318 mengalami beberapa masalah. Yang pertama adalah adanya penurunan permintaan pesawat baru setelah terjadi Serangan 11 September 2001. Masalah lain adalah mesin Pratt & Whitney turbofan baru, yang membakar bahan bakar lebih banyak dari yang diperkirakan: pada waktu tersebut CFMI memiliki mesin yang lebih efisien dan siap di pasar, banyak pengguna A318 yang telah membelinya, termasuk Air China dan British Airways. America West Airlines, yang telah memiih mesin Pratt & Whitney, menunda pesanan A318 mereka, mempertimbangkan untuk memilih pesawat A319 atau A320. Trans World Airlines membatalkan pesanan signifikan berupa 50 A318 setelah dibeli oleh American Airlines, yang tidak mengoperasikan satupun dari pesawat A320 family (meskipun TWA juga tidak menggunakannya saat melakukan pesanan). Saat Airbus berharap untuk menjual A318 sebagai sebuah alternatif pesawat penumpang regional jet, peraturan di AS dan Eropa membuatnya tetap berada di kelas yang sama dengan saudaranya yang lebih besar dalam hal biaya pendaratan dan hal lain yang berhubungan, sehingga membuat operator regional menghindari pesawat ini.

Pesawat ini ditenagai oleh dua mesin CFM56-5 atau Pratt & Whitney PW6000 dengan daya dorong antara 96 dan 106 kN. Pengguna pertamanya adalah Frontier Airlines dan Air France yeng menerima kiriman pada tahun 2003, dengan Frontier menerima milik mereka pada bulan Juli tahun tersebut. Harga dari A318 berkisar dari $56 hingga $62 juta, dan biaya operasinya berkisar $2.500 dan $3.000 tiap jam terbang.[38]

Saat merancang A318, Airbus memasukkan beberapa pengembangan teknologi, banyak di antaranya kemudian digunakan dalam seluruh A320 family. Beberapa juga digunakan dalam pesawat jumboA380. Pengembangan ini meliputi:

TAROM A318 mendarat di Bandar Udara Frankfurt
  • Panel LCD layar sentuh baru di stasiun pramugari di kabin, untuk memudahkan akses ke lingkungan dan kontrol komunikasi
  • Pencahayaan kabin baru berbasis lampu LED, bukan dari lampu halogen atau lampu pijar
  • Sistem pengereman cadangan elektrik, dikembangkan dari rancangan sebelumnya yang menggunakan tekanan hidraulis
  • Pengelasan dengan sinar laser saat konstruksi, untuk mengencangkan lantai penumpang ke lambungbagian bawah. Pengelasan dengan laser menghilangkan kebutuhan baut untuk mengemankan sambungan, dan juga membuat waktu pemasangan menjadi lebih cepat.

Pesanan untuk A318 berjalan lambat, namun secara signifikan lebih baik daripada pesaingnya B737-600. Telah menerima 83 pesanan (25 Juli 2009) untuk model ini dibandingkan dengan 69 untuk B737-600. Kecepatan penjualan ini dipengaruhi oleh pengaruh dari kuatnya pengaruh penjualan dari Bombardier CRJ900 dan Embraer E-Jets. Beberapa pengguna A318 adalah Air France, 18; Frontier Airlines, 10 (+ 1 pesanan); LAN Chile, 20 pesanan; dan Mexicana, 10 pesanan. Pada Oktober 2006 sebuah A318 sukses menguji kemampuan pendaratan beberapa langkah di Bandar Udara London City, yeng memungkinkan operator mengoperasikannya dalam bandara yang memiliki pembatasan kebisingan, bangunan tinggi, atau kontur permukaan yang sulit.[39] British Airways mengoperasikan dua pesawat A318 dari Bandar Udara London City melaui perhentian pengisian bahan bakar di Shannon (hanya untuk perjalanan keluar) menuju New York JFK. Mereka beroperasi dalam konfigurasi kelas bisnis penuh 32-kursi sebagai BA001, nomor penerbangan yang sebelumnya digunakan oleh Concorde pada rute ini.[40]

A318 Elite

[sunting | sunting sumber]

Pada 10 November 2005 Airbus mengumumkan pembuatan A318 Elite. Airbus A318 Elite ditargetkan pada pasar jarak menengah untuk penerbangan hingga sejauh 4.000 nm (7.400 km), dengan pilihan tampilan dua kabin dengn kursi untuk 14 dan 18 penumpang, dan akan ditenagai oleh mesin CFM. Comlux Aviation menjadi pengguna pertama dengan memesan tiga pesawat A318 Elite.

Sebuah program untuk mengubah pesawat A320 dan A321 menjadi pesawat kargo telah dilakukan oleh Airbus Freighter Conversion GmbH. Airframe akan diubah oleh EADS EFW di Dresden, Jerman, dan Zhukovsky, Rusia. Pengguna pertamanya, AerCap menandatangani kontrak pasti pada 16 Juli 2008 untuk mengubah 30 Peaswat penumpang AerCap A320/A321 menjadi A320/A321P2F (penumpang menjadi kargo). Pada 7 Februari 2009, Airbus mengumumkan bahwa definisi teknik untuk versi P2F telah dibekukan, dan mengubah jadwal pelayanannya hingga tahun 2012. Juga mengumumkan bahwa detail teknik, termasuk kapasitas kargo sebesar 21–28 metrik ton (tergantung varian), tambahan pintu kergo samping sepanjang 3,1 meter dan konfirmasi bahwa konversi tersebut memenuhi persyaratan ETOPS, yang memungkinkan A320/A321P2F memiliki jarak jangkau lebih jauh daripada pesawat kargo lain yang berukuran sama.[41] Pada Oktober 2010, Airbus memperkirakan pesawat ini akan disertifikasi pada akhir tahun 2012.[42]

A320 Enhanced

[sunting | sunting sumber]
kabin kelas ekonomi Virgin America Airbus A320 Enhanced dengan pencahayaan LED(2007).

A320 Enhanced (atau A320E) adalah nama yang digunakan untuk beberapa seri pengembangan dari seri A320. Pengembangan meliputi peningkatan mesin, penambahan aerodinamika, yang dilakukan dengan menambahkan wingtip melengkung besar,[43] pengurangan berat dan kabin baru.[44]

Penggantian mesin A320

[sunting | sunting sumber]

Airbus sedang mengerjakan program penggantian mesin untuk A320 yang dikenal sebagai New Engine Option (NEO/Opsi mesin baru).[45][46] Pilihan untuk mesin baru termasun CFM International LEAP-X dan Pratt & Whitney PW1400G/PW1500G.[45] Mesin baru akan membakar bahan bakar 16% lebih sedikit: keuntungan aktual dalam pemasangan di A320 akan sedikit lebih kecil, karena terjadi kehilangan 1-2% pada pemasangan pada pesawat lama. CEO Airbus menyatakan kepuasannya terhadap proyeksi pengurangan biaya perawatan 20% untuk mesin Pratt & Whitney PW1000G, dibandingkan dengan mesin sekarang.[45]

Winglet Baru

[sunting | sunting sumber]

Tahun 2006, Airbus menguji tiga jenis winglet, yang direncanakan untuk mengatasi hambatan sayap dan vorteks wingtip lebih efektif dibandingkan wingtip sebelumnya. Tipe rancangan pertama yang akan diuji dikembangkan oleh Airbus dan berbasis dari pekerjaan yang diselesaikan oleh Program AWIATOR. Jenis winglet kedua menggunakan rancangan yang lebih halus dan dibuat oleh Winglet Technology LLC, sebuah perusahaan yang berbasis di Wichita, Kansas bersama dengan jenis ketiga.

Dua pesawat digunakan dalam kampanye evaluasi tes penerbangan, prototip A320 F-WWBA yang digunakan Airbus sebagai pesawat uji coba dan pesawat baru F-WWDL yang kemudian dikirim kepada JetBlue Airways dengan nomor registrasi N636JB, yang dipasangi kedua jenis iwinglet tersebut.[47][48]

Meskipun diperoleh peningkatan efisiensi dan pengembangan, Airbus mengumumkan bahwa winglet baru ini tidak akan ditawarkan kepada pengguna, dan menyatakan bahwa berat yang dihasilkan dari modifikasi akan menghilangkan semua keuntungan aerodinamika.[49]

Pada 17 Desember 2008, Airbus mengumumkan akan memulai pengujian penerbangan terhadap sebuah winglet halus yang sudah ada yang dirancang oleh Aviation Partners sebagai bagian dari program modernisasi A320. Pesawat yang digunakan untuk program tes tersebut adalah MSN001 (F-WWBA), prototip airframe asli A320, yang ditenagai oleh mesin CFM56.[50]

Pada 15 November 2009, Airbus mengumumkan bahwa akan menambah winglet pada desainnya sendiri, yang dinamai 'Sharklets', untuk pesawat A320 buatan tahun 2012 untuk Air New Zealand. Winglet Airbus ini mengurangi konsumsi bahan bakar hingga 3,5 persen dan meningkatkan daya muat 500 kg atau jarak tempuh 100 mil laut (190 km) dibandingkan sebelumnya.[51] Hal ini mengacu pada pengurangan emisi CO2 tahunan pesawat hingga 700 ton tiap pesawat. 'Sharklets' akan dibangun dan didistribusikan oleh Korean Air Aerospace.[52]

Kabin baru

[sunting | sunting sumber]
Kabin kelas pertama Airbus A320 Enhanced Virgin America

Kabin ini telah dipasang kepada lebih dari 600 pesawat (Maret 2009) sejak tahun 2007. Airbus menyatakan bahwa rancangan ini memberikan ruang barang lebih baik dan kabin yang lebih tenang, yang dikemas dalam tampilan yang lebih modern. Sebagai tambahan, efisiensi kabin meningkat dengan konsep kereta dorong baru, pengurangan berat, peningkatan ergonomisitas dan kebersihan makanan serta perlengkapan daur ulang.[53] Pencahayaan LED juga tersedia sebagai opsi. Setiap saat LED digunakan untuk Unit Layanan Penumpang (PSU)[54] dan penumpang dapat memperoleh informasi dari layar sentuh.[55]

Pesawat seri A320 yang lebih tua dapat diperbarui.[56]

Pesawat pengganti

[sunting | sunting sumber]

Airbus sedang mempelajari sebuah pengganti masa depan bagi seri A320, secara tentativ dinamai NSR, untuk "New Short-Range aircraft/Pesawat Jarak Pendek Baru".[57] Nama pesawat yang akan menggantikan A320 akan diberi nama A30X. Presiden Airbus North America Barry Eccleston menyatakan bahwa paling awal pesawat ini akan tersedia pada tahun 2017.[58] Pada Januari 2010, John Leahy, Chief Operating Officer Customers Airbus, menyatakan bahwa pesawat dengan nama baru tersebut tidak akan dibangun sebelum tahun 2024/2025.[59]

Spesifikasi

[sunting | sunting sumber]
A320-200
Awak kokpit Dua
Kapasitas tempat duduk 180 (1-kelas, maksimum)
164 (1-kelas, umum)
150 (2-kelas, umum)
Kapasitas kargo 37,41 m3 (1.321 cu ft)
7× LD3-46
Panjang 3.757 m (12.326 ft 1 in)
Bentang sayap 3.410 m (11.187 ft 8 in)
Luas sayap 1.226 m2 (13.200 sq ft)
Sudut sayap 25 degrees
Tinggi ekor 1.176 m (3.858 ft 3 in)
Lebar kabin 370 m (1.213 ft 11 in)
Lebar lambung 395 m (1.295 ft 11 in)
Berat kosong operasi 42.600 kg (93.900 pon)
Breat maksimum tanpa bahan bakar (MZFW) 62.500 kg (137.800 pon)
Berat maksimum lepas landas (MTOW) 78.000 kg (172.000 pon)
Kecepatan jelajah Mach 0.78 (828 km/jam/511 mph pada 11.000 m/36.000 ft)
Kecepatan maksimum Mach 0.82 (871 km/jam/537 mph pada 11.000 m/36.000 ft)
Jarak jangkau maksimal, kapasitas penuh 3.200 mil laut (5.900 km; 3.700 mi)
Lepas landas saat MTOW (permukaan laut, standard) 2.090 m (6.860 ft)
Kapasitas bahan bakar maksimum 24.210 L (5.330 imp gal; 6.400 US gal) standard
30.190 L (6.640 imp gal; 7.980 US gal) opsional
Ketinggian 12.000 m (39.000 ft)
Mesin (×2) IAE V2500 series /
CFM International CFM56-5 series
Daya dorong (×2) 111–120 kN (25.000–27.000 lbf)

Sumber: Appendiks teknis Airbus A320 family[60]

Wizz Air Airbus A320 mendarat di Bandar Udara Aurel Vlaicu di Budapest saat matahari terbenam
Jenis pesawat Tahun mesin
A318-111 2003 CFM56-5B8/P
A318-112 2003 CFM56-5B9/P
A318-121 2007 PW6122A
A318-122 2007 PW6124A
A319-111 1996 CFM56-5B5 atau 5B5/P
A319-112 1997 CFM56-5B6 atau 5B6/P atau 5B6/2P
A319-113 1997 CFM56-5A4 atau 5A4/F
A319-114 1997 CFM56-5A5 atau 5A5/F
A319-115 2002 CFM56-5B7 atau 5B7/P
A319-131 1997 IAE Model V2522-A5
A319-132 1997 IAE Model V2524-A5
A319-133 2002 IAE Model V2527M-A5
A320-111 1988 CFM56-5A1 atau 5A1/F
A320-211 1988 CFM56-5A1 atau 5A1/F
A320-212 1990 CFM56-5A3
A320-214 1996 CFM56-5B4 atau 5B4/P atau 5B4/2P
A320-216 2005 CFM56-5B6
A320-231 1989 IAE Model V2500-A1
A320-232 1993 IAE Model V2527-A5
A320-233 1995 IAE Model V2527E-A5
A321-111 1995 CFM56-5B1 atau 5B1/P atau 5B1/2P
A321-112 1995 CFM56-5B2 atau 5B2/P
A321-131 1995 IAE Model V2530-A5
A321-211 1997 CFM56-5B3 atau 5B3/P atau 5B3/2P
A321-212 2005 CFM56-5B1 atau 5B1/P atau 5B1/2P
A321-213 2005 CFM56-5B2 atau 5B2/P
A321-231 1997 IAE Model V2533-A5
A321-232 2005 IAE Model V2530-A5


Galeri foto

[sunting | sunting sumber]

Artikel terkait

[sunting | sunting sumber]

Urutan:
A300 - A310 - A318 - A319 - A320 - A321 - A330 - A340 - A350 - A380 - A400M

Pengembangan terkait:

Pesawat yang mirip:

Daftar:

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Airbus Order & Delivery". Airbus S.A.S. Diakses tanggal 19 Februari 2020. 
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-22. Diakses tanggal 2019-04-28. 
  3. ^ Airbus A320 Family passes the 5,000th order mark Diarsipkan 2013-10-17 di Wayback Machine. Airbus
  4. ^ Airbus steals the Paris air show
  5. ^ AIRBUS A320 AIRCRAFT HISTORY INFORMATION PICTURES AND FACTS Aviationexplorer
  6. ^ Payne, R. Stuck on the Drawing Board. Tempus, 2004.
  7. ^ "Hawker Siddeley Trident". Century of Flight. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-09-11. Diakses tanggal 2010-01-07. 
  8. ^ Gillespie, S. (2007). CO2 emissions model for air travel public documentation (v1.1). TRX Travel Analytics, 13 December 2007.
  9. ^ Economy catches up with Airbus, Wall Street Journal, February 20, 2009, p.B3
  10. ^ Hamburger Abendblatt: Airbus baut erstmals den A320 in Hamburg, 03-26-2008
  11. ^ "Airbus signs framework agreement with Chinese consortium on A320 Final Assembly Line in China". Airbus S.A.S. 26 October 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-12-14. Diakses tanggal 2010-11-25. 
  12. ^ "Construction started on Airbus A320 Family Final Assembly Line in China". Airbus S.A.S. 15 May 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-03-28. Diakses tanggal 2010-11-25. 
  13. ^ "Airbus to base A320 production in Hamburg, 350s and 380s in Toulouse - report". Forbes. 15 Januari 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-12. Diakses tanggal 2010-11-25. 
  14. ^ "Airbus considering upping A320 production to 38 per month". ATW. 2010. Diakses tanggal 2010-05-12. 
  15. ^ "Airbus ups stakes in single-aisle production war". Diakses tanggal 2010-08-16. 
  16. ^ Section 4.2 "Failure detection and redundancy" of Briere D. and Traverse, P. (1993) “Airbus A320/A330/A340 Electrical Flight Controls: A Family of Fault-Tolerant Systems Diarsipkan 2009-03-27 di Wayback Machine.” Proc. FTCS, pp. 616–623.
  17. ^ FlightGlobal Archive [1] and [2]
  18. ^ DIGITAL HEAD-UP DISPLAY SYSTEM[pranala nonaktif permanen] Thales
  19. ^ A318 is Certificated as Newest and Smallest Airbus Aircraft[pranala nonaktif permanen] EADS
  20. ^ Aviation Week & Space Technology, 29 October 2007, p. 63
  21. ^ Maynard, Micheline (2008-07-14). "A New Bombardier Jet Draws Only Tepid Demand". New York Times. Diakses tanggal 2010-04-04. 
  22. ^ "Airbus - Orders and Deliveries". Airbus S.A.S. 2010-09-30. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-09-07. Diakses tanggal 2010-10-20.  Diarsipkan 2009-09-07 di Wayback Machine.
  23. ^ "The Boeing Company - Orders and Deliveries". Boeing. 2010-09-30. Diakses tanggal 2010-10-20. 
  24. ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2007-10-15. Diakses tanggal 2007-10-15. 
  25. ^ http://phx.corporate-ir.net/External.File?item=UGFyZW50SUQ9MzQ0ODM1fENoaWxkSUQ9MzMxODQwfFR5cGU9MQ==&t=1[pranala nonaktif permanen]
  26. ^ Wayne, Leslie. "The Real Owner of All Those Planes". The New York Times, 10 May 2007.
  27. ^ Maynard, Micheline. "To Save Fuel, Airlines Find No Speck Too Small". The New York Times, 11 June 2008.
  28. ^ [3] Diarsipkan 2013-10-08 di Wayback Machine. ACJ Specifications
  29. ^ "ACJ Analysis" Busssiness & Commercial Aviation Magazine - July 2002, Page 44
  30. ^ Airliners.net - Government of Armenia A319CJ
  31. ^ AIRBUS A319LR / ACJ Diarsipkan 2009-09-30 di Wayback Machine. Skytraders
  32. ^ ACJ Family - Versatility Diarsipkan 2009-02-26 di Wayback Machine. Airbus
  33. ^ PrivatAir selects A319 long-range for Lufthansa flights Diarsipkan 2010-01-13 di Wayback Machine. Airbus
  34. ^ "Airbus A319-115LR". Australian Antarctic Division. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-12-16. Diakses tanggal 2007-01-20. 
  35. ^ Australia builds Antarctic ice runway: World's first commercial air service to fly weekly from Hobart, Tasmania MSNBC
  36. ^ "FLUG REVUE Datafiles: Airbus/AVIC/STAe AE31X". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-03-07. Diakses tanggal 2010-11-30. 
  37. ^ Aircraft Information: Airbus A318 | Airliners.net
  38. ^ New Bizjets Diarsipkan 2008-05-04 di Wayback Machine. Ainonline
  39. ^ "Airbus A318 continues steep approach tests for compatibility approval at London City Airport". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-01-23. Diakses tanggal 2010-11-30. 
  40. ^ Flight Daily News: "BA buys two Airbus A318s" 5.28.08
  41. ^ http://www.airbus.com/en/myairbus/headlinenews/index.jsp
  42. ^ "A320 passenger to freighter conversion deal secured despite second delay". Diakses tanggal 2010-10-31. 
  43. ^ Airbus A320-211 equipped with Aviation Partner Inc. (API) winglets
  44. ^ "Airbus aims to thwart Boeing's narrowbody plans with upgraded 'A320 Enhanced'". Flight International. 2006-06-20. 
  45. ^ a b c A320 NEO to have $7-8 million price premium Flightglobal
  46. ^ SINGAPORE 2010: Airbus targets early A320 re-engining decision, 2015 debut Flightglobal
  47. ^ Airbus A320-211 equipped with Winglet Technology LLC flat winglets
  48. ^ "JetBlue Airbus A320-232 equipped with Winglet Technology LLC curved winglets". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-11. Diakses tanggal 2010-12-01. 
  49. ^ Kingsley-Jones, Max (10 October 2006). "Airbus rethinks plan to put winglets on A320". Flight International . 
  50. ^ "Airbus undertakes Blended-Winglet evaluation on A320". Airbus. 2008-12-17. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-03-13. Diakses tanggal 2010-12-01. 
  51. ^ "Airbus launches "Sharklet" large wingtip devices for A320 Family with commitment from Air New Zealand". Airbus. 2009-11-15. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-11-19. Diakses tanggal 2009-11-15. 
  52. ^ "Korean Air Aerospace to manufacture and distribute Sharklets". Airbus. 2010-05-31. Diakses tanggal 2010-06-02. 
  53. ^ Airbus drives cabin efficiency at Aircraft Interiors Expo Diarsipkan 2016-04-04 di Wayback Machine. Airbus
  54. ^ Airbus A320 overhead LED lights Youtube video (requires Flash plugin)
  55. ^ Enhanced Fap - Airbus 320 touchscreen display Youtube video (requires Flash plugin)
  56. ^ Condor launch the A320 Enhanced Cabin Retrofit programme Diarsipkan 2011-07-07 di Wayback Machine. Airbus
  57. ^ Norris, Guy (7 February 2006). "The 737 Story: Smoke and mirrors obscure 737 and Airbus A320 replacement studies". Flight International . 
  58. ^ A3XX Isn't Coming Soon, Aviation Week and Space Technology, 5 November 2007, p. 20
  59. ^ "Airbus sees lifespan of at least 10 years for re-engined A320". Flight Global. 14 Januari 2010. 
  60. ^ "All about the A320 family - Technical Appendices" (PDF). Airbus. May 2009. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2010-02-02. Diakses tanggal 2010-06-09. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]