Delapan Sesepuh Partai Komunis Tiongkok
Delapan Sesepuh Partai Komunis Tiongkok (Hanzi: 八大元老; Pinyin: Bā dà yuánlǎo, Delapan Veteran Besar), disingkat menjadi Delapan Sesepuh (Hanzi: 八老; Pinyin: Bā lǎo), adalah sekelompok anggota lanjut usia dari Partai Komunis Tiongkok yang memegang kekuasaan besar dalam dua dekade terakhir abad ke-20. Bagi penutur bahasa Inggris, orang-orang ini sering disebut The Eight Immortals (Delapan Dewa) sebagai kiasan kepada dewa-dewa Taoisme yang umumnya dikenal sebagai Delapan Dewa.[1]
Deng Xiaoping yang muncul sebagai pemimpin tertinggi Tiongkok pada bulan Desember 1978, sebagai hasil dari Sidang Paripurna Komite Sentral ke-11, menjadi orang terkuat dari kelompok ini, tetapi kekuasaannya tidak pernah mutlak dan dia harus berkonsultasi serta berkompromi dengan tujuh Sesepuh lainnya, di antaranya yang paling menonjol adalah Chen Yun dan Li Xiannian (dianggap sebagai orang kedua dan ketiga dalam hal kekuasaan, keduanya terkait dengan garis keras kiri serta oposisi terhadap reformasi).[2] Sekutu Deng di antara Sesepuh lainnya adalah Yang Shangkun dan Peng Zhen. Namun, pada akhir 1980-an, semua Sesepuh termasuk Deng sendiri, bersatu menentang reformasi politik sambil tetap memiliki pandangan yang berbeda dalam urusan ekonomi dan luar negeri.
Menurut Sekretaris Jenderal reformis Zhao Ziyang, dari semua Sesepuh ini, Li Xiannian adalah yang paling menonjol, paling aktif dan paling sukses dalam menentang dan menghalangi perubahan dan reformasi baik dalam masalah politik maupun ekonomi.[2] Keputusan penting sering dibuat di rumah Deng. Delapan Sesepuh ini mampu menyingkirkan tiga pemimpin Partai yaitu Hua Guofeng secara bertahap digeser dari jabatannya sebagai Perdana Menteri dan Ketua Partai antara 1980 hingga 1981. Kemudian Hu Yaobang pada 1987 dan Zhao Ziyang pada 1989.[3] Deng Xiaoping sebagai tokoh sentral dari Delapan Sesepuh, pensiun setelah Sidang Paripurna Komite Sentral ke-13 (November 1989), ia mengundurkan diri dari jabatan resmi terakhirnya sebagai Ketua Komisi Militer Pusat dan para Sesepuh lainnya secara resmi juga pensiun setelah Sidang Paripurna Komite Sentral ke-14 pada bulan September 1992 ketika Komisi Penasihat Pusat dihapuskan. Namun, mereka masih memegang pengaruh yang menentukan di belakang layar sampai kematian Deng Xiaoping pada Februari 1997.
Anggota
[sunting | sunting sumber]Delapan Sesepuh:
Ada juga versi lain yang tidak termasuk Bo, Wang dan Song, tetapi diganti oleh: [butuh rujukan]
- Wan Li (1916–2015), Ketua Kongres Rakyat Nasional (1988–1993)
- Deng Yingchao (1904–1992), Ketua Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat Tiongkok (1983–1988)
- Xi Zhongxun (1913–2002), Wakil Ketua Kongres Rakyat Nasional (1988–1993)
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Joseph, William A. (2010). Politics in China: An Introduction. Oxford: Oxford University Press. hlm. 112. ISBN 978-0-19-533530-9.
- ^ a b MacFarquhar, Roderick. "Foreword" in Zhao Ziyang (2009). Prisoner of the State: The Secret Journal of Zhao Ziyang. New York, NY: Simon and Schuster. ISBN 1-4391-4938-0
- ^ Xiang, Lanxin (Apr 20, 2012). "Bo Xilai probe shows up China's outdated system of government". South China Morning Post